Jumat, 14 Oktober 2011

LAPORAN KEUANGAN PT. SPP JAKARTA



KOPERASI KARYAWAN PT. SPP JAKARTA
N E R A C A
PER 31 DESEMBER 2010

KETERANGAN


Aktiva

    Aktiva Lancar:
        Kas Usaha Dagang
        Kas Usaha Pinjaman
        Kas Usaha Kredit
        Kas Penjualan Tunai
        Bank
        Simpanan Jangka Pendek
        Piutang Usaha
        Piutang Lain-Lain
        Persediaan
        Biaya Dibayar Dimuka
        Jumlah Aktiva Lancar

    Investasi Jangka Panjang

    Aktiva Tetap





36.913.390
19.588.100
5.811.200
1.074.400
1.541.560.048
-
1.334.767.550
600.500
106.736.740
-
3.046.061.928

-
5.700.000
    Total Aktiva
3.051.761.928

Kewajiban dan Kekayaan Bersih
    Kewajiban Lancar

    Kewajiban Jangka Panjang
        Pinjaman Perusahaan
        Pinjaman SPSI
        Pinjaman Sudin

        Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

    Kekayaan Bersih:
        Simpanan Pokok
        Simpanan Sukarela
        Simpanan Wajib

        Total Simpanan Anggota

        Cadangan Koperasi
        SHU Periode Berjalan
        SHU Yang Belum Dibagikan

        Jumlah Kekayaan Bersih



409.558.300


72.000.000
-
54.000.000

126.000.000


52.500.000
302.432.832
1.099.704.000

1.454.336.832

741.620.061
47.379.750
272.866.985

2.516.203.628


    Total Kewajiban dan Kekayaan Bersih
3.051.761.928


KOPERASI KARYAWAN PT. SPP JAKARTA
LAPORAN SISA HASIL USAHA
PER 31 DESEMBER 2010

KETERANGAN


PENJUALAN
    Penjualan Barang Dagangan
    Pendapatan Kredit Barang
    Pendapatan Bungan Pinjaman
    Pendapatan Adm. Pinjaman DKI

    Total Penjualan Bersih

HARGA POKOK PENJUALAN

    Saldo Awal Persediaan Awal
    Pembelian
    Barang Tersedia Untuk Dijual
    Saldo Akhir Persediaan Barang
    HPP

SHU Kotor

BEBAN KOPERASI:
    Beban Penjualan
    Beban Adm. Dan Umum
    Jumlah Beban Operasi

SHU Bersih

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

SHU Yang Belum Dibagikan



614.177.900
24.289.950
87.655.890
29.810.000
755.933.740



101.680.196
573.952.820
675.633.016
(106.736.740)
568.896.276

187.037.464


3.196.915
2.341.750
5.538.665

181.498.799

22.214.026

203.712.825



KOPERASI KARYAWAN PT. SPP JAKARTA
PERUBAHAN KEKAYAAN
PER 31 DESEMBER 2010

KETERANGAN
JUMLAH
SALDO KEKAYAAN BERSIH AWAL TAHUN
2.516.203.628

    Simpanan Wajib
    Simpanan Pokok
    Simpanan Sukarela
    Cadangan Koperasi
    SHU Periode Berjalan

    Jumlah Penambahan

    Alokasi Sisa Usaha Tahun 2009

SALDO KEKAYAAN BERSIH PER 31 DESEMBER 2010

1.099.704.000
(52.500.000)
302.432.832
741.620.061
47.379.750

2.138.636.643

377.298.767

4.277.541.504

Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia

Ekonomi kerakyatan sebagai suatu sistem ekonomi yang memberikan pemihakan kepada pelaku ekonomi lemah kiranya pantas mendapatkan prioritas utama penanganan. Hal ini bukan saja karena ekonomi kerakyatan memiliki pijakan konstitusional yang kuat, namun juga karena ia gayut langsung dengan nadi kehidupan rakyat kecil yang secara obyektif perlu lebih diberdayakan agar mampu menjadi salah satu ‘engine’ bagi peningkatan kesejahteraan rakyat (social welfare) dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan ‘kue pembangunan’ sejalan dengan program pengentasan kemiskinan (poverty alleviation).

Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri. Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan.

Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.

Secara obyektif disadari bahwa disamping ada koperasi yang sukses dan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, terdapat pula koperasi di Indonesia (bahkan mungkin jauh lebih banyak kuantitasnya) yang kinerjanya belum seperti yang kita harapkan. Koperasi pada kategori kedua inilah yang memberi beban psikis, handycap dan juga ‘trauma’ bagi sebagian kalangan akan manfaat berkoperasi.

Anggota masyarakat yang akan mendirikan Koperasi harus mengerti maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya Koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi. Agar orang-orang yang akan mendirikan Koperasi memperoleh pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi dan prospek pengembangan koperasi kedepannya, maka mereka dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor Dinas Koperasi atau badan Pemerintah yang mengurusi perkoperasian setempat. 

Dengan membangun perusahaan yang berbentuk koperasi diharapkan masyarakat setempat mempunyai peluang besar untuk memanfaatkan potensi dan asset ekonomi yang ada di daerahnya, menggeser paradigma “memberi” ke “ pemberdayaan”, serta mengurangi tumbuhnya sifat konsumtif masyarakat yang  secara perlahan membentuk sifat produktif, inovatif, kreatif pada masyarakat dan menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat itu. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang unggul dengan memperhatikan pertanian, pariwisata, industri kecil dan kekuatan koperasi.  Pembangunan ekonomi tidak bisa hanya memperhatikan komponen pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga harus memperhatikan pemerataan pendapatan. Untuk itu, pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Kamis, 13 Oktober 2011

d*mn, it is true for you -> Mr.K


Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak terbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?
Hari berganti hari, tetapi arah hatiku tak pernah berubah – selalu tertuju padamu. Aku tak pernah jenuh menunggu... Menunggu untuk kau cintai. Namun, kau hanya menganggapku lalu. Seperti tak kasat mata aku bagimu.
Terkadang lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan sia-sia.. Namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti bayangan menempel dibawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang mengendap di hatiku?
Aku berharap mendapatkan jawaban darimu. Namun, kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.