Jumat, 22 Maret 2013

Sahabat


“Sahabat, saudara kandung yang Tuhan lupa kasih ke kita”. Terkadang gue mikir, iya ada benernya juga sama kalimat ini. Karna menurut gue pribadi, gue lebih suka cerita tentang apapun ke mereka, berbagi tawa dan duka bersama para sahabat, terutama kalo yang sifatnya kesedihan sih hehe. Gue, seseorang yang jarang banget mau terbuka sama siapapun, termasuk sama orang tua. Kenapa bisa begini ? yaa menurut gue, ga perlulah gue cerita keluh kesah gue ke Ibu Bapak karena gue uda cukup mengerti kesibukan mereka di kantor, gampangnya sih gue ga mau nambah beban pemikiran lagi ke mereka. Cukup mereka tau gue selalu happy sama kehidupan yang gue jalanin J
So because that, gue kesannya jadi lebih ketergantungan sama sahabat. mereka lebih ngerti sama keadaan gue. Gue ada “belok” sedikit pasti ngerti, hayooo jangan mikir yang ga bener yaa! Hahaha, maksudnya disini tuh kalo gue lagi ada yang beda sedikitpun biasanya mereka paham dan cepet taunya.
Sampai gue sebesar ini, gue punya beberapa perkelompokan persahabatan yang kalo kata anak gaul mah “gue banget gitu loch!”. Dan lucunya di masing-masing tingkatan pendidikan, gue hanya mempunyai satu persabatan. Jadi kalo dihitung dari SD sampai kuliah, berarti gue punya 4 jiwa yang menambah hidup gue jadi semakin berwarna, selain Ibu Bapak dan adik gue sebagai nafas gue tentunya.. oke, yuk mari dikulik satu persatu!
Di Sekolah Dasar, gue punya perkumpulan bernama “Sakura”. Entah dari mana namanya berasal, yang pasti menurut gue itu terlalu feminim untuk ukuran 5 lelaki (Fandi, Arif, Wibhi, Handry, Dodi) + 4 perempuan (Gue, Nyimas, Kiki, Sasa). Tapi dibalik kefeminimannya, nama itu punya makna yang “oh iya bener juga juga yaa”, karena sakura melambangkan bunga yang indah. Nah sama kaya ini, gue berasumsi perkumpulan gue itu indah yang selalu menambah aura positif di sekeliling mereka karena kecerahan warnanya, alias tawa candanya. Maklumlah jaman SD kan hobbynya seneng-seneng, jalan ke sana jalan ke sini dan masih ga mikirin yang namanya tugas, ujian dan seperangkat problematika milik orang dewasa. Tapi memang iya, setiap hari jumat di tiap minggunya kami selalu bergiliran mengunjungi rumah masing-masing selepas pulang sekolah, dan itu pengalaman paling amazing yang ga bakal gue lupian, petualang  sejati!
Saat SMP, terdapat kelompok artis sekolah bernama “Bajaj” ramai diperbincangkan. Ya, itulah nama kelompok bermain gue. Bajaj terdiri dari.......... hmmmmm agak lupa persisnya tapi itu terbentuk dari 7 anak remaja (Gue, Asri, Suci, Dian, Dadhi, Nico dan Bowo) yang dengan kreatif mampu menghipnotis khalayak ramai karena kelucuan kami mengolah sebuah drama komedi saat pengambilan nilai pelajaran kesenian. Berkat kesuksesan inilah, kami diutus dari pihak sekolah untuk ikut serta dalam mengisi acara perpisahan sekolah angkatan kami, dan respon yang kami dapat sangatlah memuaskan, bahkan sampai ada yang standing applause untuk kesuksesan drama komedi ini. Jadi sekarang tau kan, darimana title artis itu berasal hehehe. Nama Bajaj awalnya ga pernah ada, tapi karena di salah satu scene dalam drama kami ada set yang ceritanya tengah naik bajaj jadi guru kesenian kami memberi nama itu. Agak gimana sih awalnya, tapi makin kesini bener juga, bajaj identik dengan keberisikannya dan ga habis ditelan masa, dan itulah kami.
Masuk SMA, kelompok persahabatan gue bernama “Phubby”, ini sedikit berbeda dari persahabatan gue sebelumnya karena isinya perempuan semua! Ya ya ya..... terdiri dari 12 remaja beranjak puber yang heboh n update banget sama perkembangan apapun saat itu. Gue, Finta, Tari, Iphit, Astry, Nita, Evi, Ana, Iichonk, Yuni dan Wulan menemukan nama Phubby saat kami tengah berada di kantin pas jam kosong pelajaran. Gue inget banget kami ke kantin mencari ketenangan untuk menghafal bagian-bagian tulang dalam diri manusia karena di hari itu kami dalam persiapan ujian Biologi. Nama Phubby sendiri di dapat dari pelesetan nama salah satu tulang manusia yang, sorry, gue ga bisa nyebutin nama asli tulang tersebut. Kami berpikir itu tulang letaknya disitu dan memang persis banget sama keseharian kami yang ga pernah lempeng hahaha it means kami selalu punya pikiran, pandangan, dan isi hati yang sama tiap kali memandang pada sesuatu hal yang mencolok yang mampu menarik perhatian mata kami.  Boleh percaya atau engga, feeling kami udah nyatu, searah dan oke punya! Kegiatan rutin kami juga gokil karena pada setiap hari kamis kami selalu ke mall dan menonton film bioskop, setiap minggu men! Dan itu ga pernah kelewat satu minggu pun. Hahaha, Kami penggila hang out (bolang) dan penikmat film sejati.
Di bangku kuliah, gue punya temen-temen yang aduhai sekali bernama “Biboo”. Awalnya kelompok kami hanya beranggotakan Gue, Aini, Kiki, Niko, Aldi, dan Agung yang sama-sama ga betah buru-buru pulang kerumah saat perkuliahan selesai. Jadinya sama mereka gue sering nongkrong dikampus sampe malem. Dan kalau ada jadwal kuliah di hari sabtu, seselesainya kuliah kami nongkrong sampe diusir satpam! Hahaha ini gila banget dan entah kenapa kami mendapatkan feeling disini, karena disetiap ngumpulnya kami saling berbagi cerita, dari  A sampai Z yang bisa kami keluarkan semau mulut kami mampu berucap. Perkumpulan kami murah tapi mewah, ini disebabkan kami emang ga begitu suka nongkrong di mall atau pusat keramaian lainnya, bagi kami parkiran kampus uda the best banget lah. Sampai sekarang hal ini masih sering dijalanin, tapi karena kami berpencar-pencar kelas (sekelas di tingkat satu aja) jadinya hanya pas UTS, UAS dan Ujian Utama-lah kami berkumpul. Kebayang dong gimana rasa kangen yang membuncah dan pada saatnya bertemu semuanya terasa sangat syahdu dan bergelimangan kebahagiaan. Sekarang, gue melanjutkan sisa perkuliahan gue sebagai anak istimewa, bagaikan mukjizat gue masuk ke kelas eksklusif yang isinya anak-anak pinter semua. Awalnya gue shocked karena temen Biboo gue selain agung ga ada yang sekelas, tapi akhirnya gue jadi bisa lebih deket sama Sofy, Syifa, Indri, Sendy, Ipit yang memang temen sekelas juga waktu tingkat satu. Jadinya seiring dengan berjalannya waktu Biboo bertambah personil. Walaupun setiap ngumpul tetep Biboo yang awal-awal aja tapi terkadang ada Biboo tambahan juga kok yang ikutan ngumpul.
Dan itu dia cerita gue tentang sahabat-sahabat gue. Persahabatan gue semuanya setipe: seru, rame, heboh, asyik, gokil, menarik perhatian orang banyak, dan istimewa. Walaupun sekarang uda jarang ketemu dan ngumpul (karena kuliah kami berpencar-pencar) tapi gue masih menjalin komunikasi sama mereka, terutama sama semua sahabat gue di SD, SMP, SMA, dan berusaha semaksimal mungkin saat libur semesteran tiba meluangkan waktu untuk bertemu dengan mereka, dimanapun dan kapanpun menemukan keklopan waktu kosong kami. Bagi gue mereka semua bukan hanya sahabat, mereka bisa jadi adik, kaka, ibu, bapak ataupun guru. Mereka luar biasa, terinspirasi dan termotivasi untuk membuat gue maju dan menjadikan kami sukses bersama di hari mendatang! Tak perlu orang yang sempurna, cukup temukan orang yang membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun. And it was fucking true, because when I with my best friends and family nothing else matters J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar