Senin, 20 Desember 2010

Bab 3. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastran

A.Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. The humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.

Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya.

Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.

Hampir setiap jaman. Sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama karena sastra mempergunakan bahasa dan pada hakekatnya manusia dan bahasa adalah satu. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

Orientasi the humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

B.Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja.

Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a.Prosa Lama :
1.Dongeng-dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita peliput lara

b.Prosa Baru :
1.Cerita pendek
2.Roman/novel
3.Biografi
4.Kisah
5.Otobiografi

C.Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai sebuah seni, karya sastra (prosa fiksi) secara langsung ataupun tidak langsung membawakan moral, pesan, nilai atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.Prosa fiksi memberikan informasi
3.Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4.Prosa memberkan keseimbangan wawasan

Moral dalam karya sastra dibagi menjadi dua : karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya (mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya), dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya (tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung).

Ilmu Budaya Dasar menitikberatkan pada manusia dengan segala persoalannya, dengan cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab serta pengabdian, kegelisahan ataupun harapan.

D.Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian merupakan unsur dari kebudayaan.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa (figurative language)
2.Kata-kata yang ambiquitas (bermakna ganda)
3.Kata-kata berjiwa (sudah diberi suasana tertentu)
4.Kata-kata yang konotatif (sudah diberi tambahan nilai rasa)
5.Pengulangan

Adapun alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
2.Puisi dengan keinsyafan/kesadaran individual
3.Puisi dengan keinsyafan sosial


Sumber : Ilmu Budaya Dasar, karangan Widyo Nugroho dan Achmad muchji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar