Kamis, 09 Desember 2010

Jalan Magelang-Yogyakarta Terputus

Berdasarkan pantauan di lapangan, sepanjang 100 meter ruas Jalan Magelang-Yogyakarta tertimbun pasir dan batu setebal 50 sentimeter. Ini terjadi karena meluapnya air yang membawa lahar dingin hingga satu meter.
Satlantas Polres Magelang terpaksa menutup total lalu lintas untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi. Kendaraan dari arah Magelang dihentikan di Muntilan dan diarahkan menuju Sungai Bawang, Kabupaten Kulonprogo. Demikian juga kendaraan dari arah Yogyakarta, dihentikan di pertigaan Semen dan diarahkan ke arah Kali Bawang.
Jalan di Sungai Bawang, Kulonprogo, merupakan satu-satunya jalan yang bisa diakses untuk keluar masuk kendaraan dari Magelang ke Yogyakarta dan sebaliknya. Selain itu, tidak ada jalan yang bisa dilewati. Akibatnya, ribuan kendaraan terjebak kemacetan sepanjang sekitar 8 kilometer.
Aparat kepolisian sempat membuka jalan tersebut hanya untuk sepeda motor karena banjir lahar mulai surut. Tapi, tidak lama setelah itu, jalan kembali ditutup total karena banjir lahar datang kembali dengan volume yang jauh lebih besar. Arus lalu lintas Magelang-Yogyakarta kembali normal sekitar pukul 18.00 WIB. Menurut warga Desa Gulon, Kecamatan Salam, Teguh Jumena, "banjir mulai datang sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu suara gemuruh dari arah hulu terdengar dan tidak lama kemudian banjir lahar dingin datang."
Sementara itu, korban bencana erupsi Merapi yang sudah kembali ke rumah diminta tetap waspada. Terutama warga yang rumahnya berada di radius 300 meter dari bantaran sungai. Tercatat, ada 252 dusun dan 79 desa tersebar di lima kecamatan rawan ancaman banjir lahar dingin.


Sumber : Harian Seputar Indonesia, 6 Desember 2010 (Senin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar