Rabu, 19 Oktober 2011
Jumat, 14 Oktober 2011
LAPORAN KEUANGAN PT. SPP JAKARTA
KOPERASI
KARYAWAN PT. SPP JAKARTA
N E R A
C A
PER 31
DESEMBER 2010
KETERANGAN
|
|
Aktiva
Aktiva
Lancar:
Kas Usaha Dagang
Kas Usaha Pinjaman
Kas Usaha Kredit
Kas Penjualan Tunai
Bank
Simpanan Jangka Pendek
Piutang Usaha
Piutang Lain-Lain
Persediaan
Biaya Dibayar Dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aktiva
Tetap
|
36.913.390
19.588.100
5.811.200
1.074.400
1.541.560.048
-
1.334.767.550
600.500
106.736.740
-
|
3.046.061.928
-
5.700.000
|
|
Total
Aktiva
|
3.051.761.928
|
Kewajiban dan Kekayaan Bersih
Kewajiban
Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Pinjaman Perusahaan
Pinjaman SPSI
Pinjaman Sudin
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
Kekayaan
Bersih:
Simpanan Pokok
Simpanan Sukarela
Simpanan Wajib
Total Simpanan Anggota
Cadangan Koperasi
SHU Periode Berjalan
SHU Yang Belum Dibagikan
Jumlah Kekayaan Bersih
|
409.558.300
72.000.000
-
54.000.000
126.000.000
52.500.000
302.432.832
1.099.704.000
1.454.336.832
741.620.061
47.379.750
272.866.985
2.516.203.628
|
Total
Kewajiban dan Kekayaan Bersih
|
3.051.761.928
|
KOPERASI
KARYAWAN PT. SPP JAKARTA
LAPORAN
SISA HASIL USAHA
PER 31
DESEMBER 2010
KETERANGAN
|
|
PENJUALAN
Penjualan
Barang Dagangan
Pendapatan Kredit Barang
Pendapatan Bungan Pinjaman
Pendapatan Adm. Pinjaman DKI
Total Penjualan Bersih
HARGA POKOK PENJUALAN
Saldo Awal Persediaan Awal
Pembelian
Barang Tersedia Untuk Dijual
Saldo Akhir Persediaan Barang
HPP
SHU
Kotor
BEBAN KOPERASI:
Beban Penjualan
Beban Adm. Dan Umum
Jumlah Beban Operasi
SHU
Bersih
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
SHU
Yang Belum Dibagikan
|
614.177.900
24.289.950
87.655.890
29.810.000
|
755.933.740
101.680.196
573.952.820
675.633.016
(106.736.740)
568.896.276
187.037.464
3.196.915
2.341.750
5.538.665
181.498.799
22.214.026
|
|
203.712.825
|
|
KOPERASI
KARYAWAN PT. SPP JAKARTA
PERUBAHAN
KEKAYAAN
PER 31
DESEMBER 2010
KETERANGAN
|
JUMLAH
|
SALDO KEKAYAAN BERSIH AWAL TAHUN
|
2.516.203.628
|
Simpanan
Wajib
Simpanan Pokok
Simpanan Sukarela
Cadangan Koperasi
SHU Periode Berjalan
Jumlah
Penambahan
Alokasi
Sisa Usaha Tahun 2009
SALDO KEKAYAAN BERSIH PER 31 DESEMBER 2010
|
1.099.704.000
(52.500.000)
302.432.832
741.620.061
47.379.750
2.138.636.643
377.298.767
4.277.541.504
|
Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Indonesia
Ekonomi
kerakyatan sebagai suatu sistem ekonomi yang memberikan pemihakan kepada pelaku
ekonomi lemah kiranya pantas mendapatkan prioritas utama penanganan. Hal ini
bukan saja karena ekonomi kerakyatan memiliki pijakan konstitusional yang kuat,
namun juga karena ia gayut langsung dengan nadi kehidupan rakyat kecil yang
secara obyektif perlu lebih diberdayakan agar mampu menjadi salah satu ‘engine’ bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat (social welfare)
dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan ‘kue pembangunan’ sejalan
dengan program pengentasan kemiskinan (poverty
alleviation).
Dalam
konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan
konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat,
sedangkan pengelolaannya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat
sendiri. Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam
wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan.
Secara operasional, jika
koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jika
dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang
telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan
dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama
kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnya petani,
nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan
ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar
belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.
Secara
obyektif disadari bahwa disamping ada koperasi yang sukses dan mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, terdapat pula koperasi di Indonesia
(bahkan mungkin jauh lebih banyak kuantitasnya) yang kinerjanya belum seperti
yang kita harapkan. Koperasi pada kategori kedua inilah yang memberi beban
psikis, handycap dan juga
‘trauma’ bagi sebagian kalangan akan manfaat berkoperasi.
Anggota masyarakat yang akan mendirikan
Koperasi harus mengerti maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang
akan dilaksanakan oleh Koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya Koperasi dibentuk dan didirikan
berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi. Agar orang-orang yang akan mendirikan
Koperasi memperoleh pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi dan prospek pengembangan koperasi
kedepannya, maka mereka dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan
dari Kantor Dinas Koperasi atau badan Pemerintah yang mengurusi perkoperasian
setempat.
Dengan membangun perusahaan yang berbentuk
koperasi diharapkan masyarakat setempat mempunyai peluang besar untuk
memanfaatkan potensi dan asset ekonomi yang ada di daerahnya, menggeser paradigma
“memberi” ke “ pemberdayaan”, serta mengurangi tumbuhnya sifat konsumtif
masyarakat yang secara perlahan
membentuk sifat produktif, inovatif, kreatif pada masyarakat dan menuju
peningkatan kesejahteraan masyarakat itu. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang unggul dengan
memperhatikan pertanian, pariwisata, industri kecil dan kekuatan koperasi. Pembangunan ekonomi
tidak bisa hanya memperhatikan komponen pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga
harus memperhatikan pemerataan pendapatan. Untuk itu, pembangunan ekonomi
diarahkan pada peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha mikro, kecil,
dan menengah.
Kamis, 13 Oktober 2011
d*mn, it is true for you -> Mr.K
Tak tahukah kau seperih apa
perasaan hati yang tak terbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?
Hari berganti hari, tetapi arah
hatiku tak pernah berubah – selalu tertuju padamu. Aku tak pernah jenuh
menunggu... Menunggu untuk kau cintai. Namun, kau hanya menganggapku lalu. Seperti
tak kasat mata aku bagimu.
Terkadang lelah menyuruhku
menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan sia-sia.. Namun, bagaimana
mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti
bayangan menempel dibawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis
semua rindu yang mengendap di hatiku?
Aku berharap mendapatkan jawaban
darimu. Namun, kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.
Langganan:
Postingan (Atom)