Selasa, 30 April 2013

Tips Wisata Kuliner Tanpa Berat Badan Naik


Tips Wisata Kuliner Tanpa Berat Badan Naik

Di zaman yang serba cepat ini, kadangkala keinginan untuk menjaga pola makan hanya angan-angan belaka. Apalagi saat melakukan perjalanan wisata. Wisata kuliner tentu menjadi agenda wajib saat pelesir. Niat untuk menjaga asupan kalori bagi tubuh pun sirna seiring dengan ajakan makan teman serombongan saat berwisata.
Belum lagi pikiran “aji mumpung” saat wisata. Maksud “aji mumpung” disini adalah sering kali kita berpikir mumpung sudah pergi jauh, tak ada salahnya mencoba aneka kuliner khas yang ada di tempat wisata tersebut. Dalam benak kita terlintas “kapan lagi?”.
Memang, berburu kuliner di destinasi wisata sangat seru. Hanya saja tak sedikit orang yang pulang-pulang dari berwisata, berat badannya naik. Nah, agar hal tersebut tak terjadi, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan saat harus menjaga asupan kalori di tengah dilema wisata kuliner.
1.                  Cari tempat makan yang jauh dari tempat parkir kita.
Saat makan di sebuah restoran, usahakan untuk mencari tempat parkir yang jauh dari tempat makan. Ini bisa menjadi pemanasan sebelum makan besar, hitung-hitung sedikit membakar kalori sebelum dan sesudah makan. Memang tak seberapa, tetapi lumayan membakar kalori. Jangan lupa perbanyak minum air mineral untuk mencegah lapar kembali.
2.                  Pesan makanan dengan porsi karbohidrat setengah dari biasanya.
Kita bisa memesan setengah porsi, sementara untuk asupan protein seperti ikan bisa memesan porsi seperti biasa. Lalu, pesan porsi yang lebih banyak atau dua kali lipat untuk buah dan sayuran. Strategi ini akan membuat kita kenyang mengomsusi makanan yang tidak mengandung banyak kalori.
3.                  Pilih makanan yang direbus, di kukus atau dipanggang.
Karena hal ini jauh lebih baik untuk tubuh kita sebab tidak mengandung lemak yang bisa menumpuk di dalam tubuh. Hindari saja menu yang digoreng atau dibakar. Walaupun boleh sesekali memakan makanan yang digoreng atau dibakar, tetapi tetap perhatikan asupan kalori yang masuk. Hindari juga makan terlalu banyak saat makan malam. Porsi yang lebih besar bisa ditempatkan saat sarapan atau makan siang.
4.                  Hindari memesan minuman manis.
Lebih baik memesan air mineral, teh tawar, atau air jeruk sebagai pendamping makan kita. Usahakan pesan minuman hangat, bukan minuman dingin. Air hangat bersifat seperti cairan manusia sehingga lebih mudah diserap tubuh.
5.                  Perhatikan kandungan protein dan lemak.
Saat memilih menu lauk-pauk pertimbangkan kandungan protein hewani dan lemak yang ada didalamnya. Sebaiknya pilih lauk-pauk dengan prioritas sesuai urutan awal, yaitu ikan, daging unggas, daging sapi, dan daging kambing.  Semakin prioritas berada di urutan terakhir sebaiknya dikonsumsi pada siang hari daripada malam hari.
6.                  Perhatikan kebersihan makanan.
Pilih tempat makan yang terjamin kebersihannya. Tidak hanya itu, kita juga harus memastikan yangan bersih sebelum makan. Percuma jika kita mencoba menjaga kalori pada makanan tetapi melupakan kebersihan.  Bisa-bisa malah terserang penyakit.
Apabila menderita penyakit tertentu, jangan nekat memakan makanan yang dapat memicunya. Misalnya, mengidap tekanan darah tinggi, walau kambing guling terasa menggiurkan, jangan coba-coba memakannya.



Sumber :
Bahasa Indonesiaku, Bahasa Negeriku halaman 216


Tidak ada komentar:

Posting Komentar