I.
Definisi
Karangan
Karangan merupakan
karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam
karangan Bahasa Indonesia terdapat tiga golongan karangan, diantaranya adalah
karangan ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah. dalam tulisan kali ini akan
dibahas mengenai perbedaan serta ciri-ciri dari masing-masing karangan.
II.
Jenis
Karangan
1. Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karangan
Ilmiah menurut Brotowijoyo dalam adalah Karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Karangan
Ilmiah dapat juga berarti tulisan yang disadari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian, dalam bidang tertentudengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapatdipertanggung jawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan
Ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ciri-ciri Karangan Ilmiah :
1.
Objektif
Keobjektifan ini tampak pada setiap
fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan
bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat
mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2.
Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada
setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu
baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3.
Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya
ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu,
misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara
demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4.
Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari
pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau
bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan
pola deduktif.
5.
Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau
simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena
itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang
berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti
orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar)
hendaknya dihindarkan.
6.
Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan
tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit-bbelit
(langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa
yang digunakan adalah ragam formal.
Suatu
karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah
jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian
2. Pembahasan
masalahnya objektif sesuai dengan fakta
3. Karangan
itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya
4. Baik
dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
5. Bahasa
yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari
penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi atau ambigu).
Melihat
persyaratan di atas, seorang penulis karangan ilmiah hendaklah memiliki
ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang :
1. masalah
yang diteliti
2. metode
penelitian
3. teknik
penulisan karangan ilmiah
4. penguasaan
bahasa yang baik
Bentuk Karangan Ilmiah
:
1. Makalah
Makalah ialah karya tulis ilmiah
yang menyajikan masalah atau topik dan dibahas berdasarkan data di lapangan
atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif. Jumlah halaman untuk
makalan minimal 10 halaman.
Ada
dua macam makalah atau kertas kerja :
a. Makalah
riset atau makalah referensi atau makalah perpustakaan
Riset praktis adalah KTI yang
ditulis dengan mencari informasi-informasi yang telah terekam dari mana saja,
lalu diolah kembali dengan analisis, sintesis dan interpretasi yang baru.
Riset orijinal atau asli adalah KTI
yang membangun pengetahuan baru dan menjadi informasi baru bagi setiap orang
dengan telah mengadakan riset praktis terlebih dahulu, yang kemudian diikuti
dengan pengumpulan data empiris di lapangan. Ada dua macam riset asli menurut
pendekatannya, yaitu yang berpendekatan kuantitatif dan kualitatif.
b. Makalah
kritis.
Dalam kajian ilmiah, kritis berarti
tindakan untuk membuat keputusan yang dapat memilah-milahkan, menilai, atau
membuat interpretasi tentang kejadian atau sebuah karya dalam dunia seni,
sastra, filsafat, sosial, sains dan sebagainya. Tidak jarang makalah kritis
adalah makalah yang kontroversial karena makalah kritis itu memberi evaluasi
atas sebuah karya. Tidak selamanya pencipta karya dan pendukungnya dapat
menerima evaluasi yang kurang menyenangkan. Untuk menghindari kontroversi yang
tak sehat, penulis perlu jujur secara intelektual; menghindari
ungkapan-ungkapan yang emosional; tidak menyampaikan informasi yang hanya benar
sebagian, dan menjaga jalan pikiran dengan teratur.
2. Kertas
kerja
Kertas kerja ialah karya tulis
ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di
lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif. Jumlah halaman untuk kertas kerja minimal 40
halaman.
3. Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya
ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana. Langsung
(observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan). Jumlah halaman
untuk skripsi minimal 60 halaman
4. Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang
mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu
hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi (karya ilmiah S
II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. Jumlah halaman untuk
Tesis minimal 80 halaman
5. Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta
secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis
untuk meraih gelar doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.
Sumber
:
2. Karangan Semi Ilmiah
Jika
dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu
tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat
mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi ilmiah lebih mengutamakan
pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika
diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah
konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan
karangan semi ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk,
karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat
pada karangan semi ilmiah. Yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain
artikel, feature, kritik, esai, resensi.
Ciri-ciri
Karangan Semi Ilmiah :
1.
Ditulis
berdasarkan pengalaman pribadi
2.
Fakta
yang disimpulkan subyektif
3.
Gaya
bahasa formal dan popular
4.
Mementingkan
diri penulis
5.
Melebihkan-lebihkan
sesuatu
6.
Usulan-usulan
bersifat argumentatif
7.
Bersifat
persuasif.
Sumber :
3. Karangan Non Ilmiah
Karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Ciri-ciri
Karangan Non Ilmiah :
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta
yang disimpulkan subyektif
3. Gaya
bahasa konotatif dan populer
4. Tidak
memuat hipotesis
5. Penyajian
dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat
imajinatif
7. Situasi
didramatisir
8. Bersifat
persuasif
9. Tanpa
dukungan bukti
Sifat-sifat
:
1. Emotif
Sedikit informasi, kemewahan dan
cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
2. Persuasif
Cukup informatif, penilaian fakta
tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan
cara berpikir pembaca.
3. Deskriptif
Informatif sebagian imaginatif dan
subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
Macam-macam
Karangan Non Ilmiah :
1. Cerpen.
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita
pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang.
2. Dongeng.
Merupakan suatu kisah yang diangkat
dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan
moral.
3. Roman.
Sejenis karya sastra dalam bentuk
prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak
dan isi jiwa masing-masing.
4. Novel.
Sebuah karya fiksi prosa yang
tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
5. Drama.
Suatu bentuk karya sastra yang
memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
Sumber
:
III.
Kesimpulan
Bahasa dalam karangan ilmiah
menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa
dalam karangan semi ilmiah dan non ilmiah melonggarkan aturan, seperti
menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan
istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan
menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.