“Sahabat, saudara
kandung yang Tuhan lupa kasih ke kita”. Terkadang gue mikir, iya ada benernya
juga sama kalimat ini. Karna menurut gue pribadi, gue lebih suka cerita tentang
apapun ke mereka, berbagi tawa dan duka bersama para sahabat, terutama kalo yang
sifatnya kesedihan sih hehe. Gue, seseorang yang jarang banget mau terbuka sama
siapapun, termasuk sama orang tua. Kenapa bisa begini ? yaa menurut gue, ga
perlulah gue cerita keluh kesah gue ke Ibu Bapak karena gue uda cukup mengerti
kesibukan mereka di kantor, gampangnya sih gue ga mau nambah beban pemikiran
lagi ke mereka. Cukup mereka tau gue selalu happy sama kehidupan yang gue
jalanin J
So
because that, gue kesannya jadi lebih ketergantungan
sama sahabat. mereka lebih ngerti sama keadaan gue. Gue ada “belok” sedikit
pasti ngerti, hayooo jangan mikir yang ga bener yaa! Hahaha, maksudnya disini
tuh kalo gue lagi ada yang beda sedikitpun biasanya mereka paham dan cepet
taunya.
Sampai gue sebesar ini,
gue punya beberapa perkelompokan persahabatan yang kalo kata anak gaul mah “gue
banget gitu loch!”. Dan lucunya di masing-masing tingkatan pendidikan, gue
hanya mempunyai satu persabatan. Jadi kalo dihitung dari SD sampai kuliah,
berarti gue punya 4 jiwa yang menambah hidup gue jadi semakin berwarna, selain
Ibu Bapak dan adik gue sebagai nafas gue tentunya.. oke, yuk mari dikulik satu
persatu!
Di Sekolah Dasar, gue
punya perkumpulan bernama “Sakura”. Entah dari mana namanya berasal, yang pasti
menurut gue itu terlalu feminim untuk ukuran 5 lelaki (Fandi, Arif, Wibhi,
Handry, Dodi) + 4 perempuan (Gue, Nyimas, Kiki, Sasa). Tapi dibalik
kefeminimannya, nama itu punya makna yang “oh iya bener juga juga yaa”, karena
sakura melambangkan bunga yang indah. Nah sama kaya ini, gue berasumsi
perkumpulan gue itu indah yang selalu menambah aura positif di sekeliling
mereka karena kecerahan warnanya, alias tawa candanya. Maklumlah jaman SD kan
hobbynya seneng-seneng, jalan ke sana jalan ke sini dan masih ga mikirin yang
namanya tugas, ujian dan seperangkat problematika milik orang dewasa. Tapi
memang iya, setiap hari jumat di tiap minggunya kami selalu bergiliran
mengunjungi rumah masing-masing selepas pulang sekolah, dan itu pengalaman
paling amazing yang ga bakal gue
lupian, petualang sejati!
Saat SMP, terdapat
kelompok artis sekolah bernama “Bajaj” ramai diperbincangkan. Ya, itulah nama
kelompok bermain gue. Bajaj terdiri dari.......... hmmmmm agak lupa persisnya
tapi itu terbentuk dari 7 anak remaja (Gue, Asri, Suci, Dian, Dadhi, Nico dan
Bowo) yang dengan kreatif mampu menghipnotis khalayak ramai karena kelucuan
kami mengolah sebuah drama komedi saat pengambilan nilai pelajaran kesenian.
Berkat kesuksesan inilah, kami diutus dari pihak sekolah untuk ikut serta dalam
mengisi acara perpisahan sekolah angkatan kami, dan respon yang kami dapat
sangatlah memuaskan, bahkan sampai ada yang standing
applause untuk kesuksesan drama komedi ini. Jadi sekarang tau kan, darimana
title artis itu berasal hehehe. Nama
Bajaj awalnya ga pernah ada, tapi karena di salah satu scene dalam drama kami
ada set yang ceritanya tengah naik bajaj jadi guru kesenian kami memberi nama
itu. Agak gimana sih awalnya, tapi makin kesini bener juga, bajaj identik
dengan keberisikannya dan ga habis ditelan masa, dan itulah kami.
Masuk SMA, kelompok persahabatan
gue bernama “Phubby”, ini sedikit berbeda dari persahabatan gue sebelumnya
karena isinya perempuan semua! Ya ya ya..... terdiri dari 12 remaja beranjak puber
yang heboh n update banget sama perkembangan apapun saat itu. Gue, Finta, Tari,
Iphit, Astry, Nita, Evi, Ana, Iichonk, Yuni dan Wulan menemukan nama Phubby
saat kami tengah berada di kantin pas jam kosong pelajaran. Gue inget banget
kami ke kantin mencari ketenangan untuk menghafal bagian-bagian tulang dalam
diri manusia karena di hari itu kami dalam persiapan ujian Biologi. Nama Phubby
sendiri di dapat dari pelesetan nama salah satu tulang manusia yang, sorry, gue
ga bisa nyebutin nama asli tulang tersebut. Kami berpikir itu tulang letaknya
disitu dan memang persis banget sama keseharian kami yang ga pernah lempeng
hahaha it means kami selalu punya
pikiran, pandangan, dan isi hati yang sama tiap kali memandang pada sesuatu hal
yang mencolok yang mampu menarik perhatian mata kami. Boleh percaya atau engga, feeling kami udah
nyatu, searah dan oke punya! Kegiatan rutin kami juga gokil karena pada setiap
hari kamis kami selalu ke mall dan menonton film bioskop, setiap minggu men!
Dan itu ga pernah kelewat satu minggu pun. Hahaha, Kami penggila hang out (bolang) dan penikmat film
sejati.
Di bangku kuliah, gue
punya temen-temen yang aduhai sekali bernama “Biboo”. Awalnya kelompok kami
hanya beranggotakan Gue, Aini, Kiki, Niko, Aldi, dan Agung yang sama-sama ga
betah buru-buru pulang kerumah saat perkuliahan selesai. Jadinya sama mereka
gue sering nongkrong dikampus sampe malem. Dan kalau ada jadwal kuliah di hari
sabtu, seselesainya kuliah kami nongkrong sampe diusir satpam! Hahaha ini gila
banget dan entah kenapa kami mendapatkan feeling disini, karena disetiap
ngumpulnya kami saling berbagi cerita, dari
A sampai Z yang bisa kami keluarkan semau mulut kami mampu berucap.
Perkumpulan kami murah tapi mewah, ini disebabkan kami emang ga begitu suka
nongkrong di mall atau pusat keramaian lainnya, bagi kami parkiran kampus uda the best banget lah. Sampai sekarang hal
ini masih sering dijalanin, tapi karena kami berpencar-pencar kelas (sekelas di
tingkat satu aja) jadinya hanya pas UTS, UAS dan Ujian Utama-lah kami berkumpul.
Kebayang dong gimana rasa kangen yang membuncah dan pada saatnya bertemu
semuanya terasa sangat syahdu dan bergelimangan kebahagiaan. Sekarang, gue
melanjutkan sisa perkuliahan gue sebagai anak istimewa, bagaikan mukjizat gue
masuk ke kelas eksklusif yang isinya anak-anak pinter semua. Awalnya gue shocked karena temen Biboo gue selain
agung ga ada yang sekelas, tapi akhirnya gue jadi bisa lebih deket sama Sofy,
Syifa, Indri, Sendy, Ipit yang memang temen sekelas juga waktu tingkat satu.
Jadinya seiring dengan berjalannya waktu Biboo bertambah personil. Walaupun
setiap ngumpul tetep Biboo yang awal-awal aja tapi terkadang ada Biboo tambahan
juga kok yang ikutan ngumpul.
Dan itu dia cerita gue
tentang sahabat-sahabat gue. Persahabatan gue semuanya setipe: seru, rame,
heboh, asyik, gokil, menarik perhatian orang banyak, dan istimewa. Walaupun
sekarang uda jarang ketemu dan ngumpul (karena kuliah kami berpencar-pencar)
tapi gue masih menjalin komunikasi sama mereka, terutama sama semua sahabat gue
di SD, SMP, SMA, dan berusaha semaksimal mungkin saat libur semesteran tiba
meluangkan waktu untuk bertemu dengan mereka, dimanapun dan kapanpun menemukan
keklopan waktu kosong kami. Bagi gue mereka semua bukan hanya sahabat, mereka
bisa jadi adik, kaka, ibu, bapak ataupun guru. Mereka luar biasa, terinspirasi
dan termotivasi untuk membuat gue maju dan menjadikan kami sukses bersama di
hari mendatang! Tak perlu orang yang sempurna, cukup temukan orang yang
membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun. And it was fucking true, because when I with
my best friends and family nothing else matters J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar