Tips Wisata Kuliner Tanpa Berat
Badan Naik
Di zaman yang serba
cepat ini, kadangkala keinginan untuk menjaga pola makan hanya angan-angan
belaka. Apalagi saat melakukan perjalanan wisata. Wisata kuliner tentu menjadi
agenda wajib saat pelesir. Niat untuk menjaga asupan kalori bagi tubuh pun
sirna seiring dengan ajakan makan teman serombongan saat berwisata.
Belum lagi pikiran “aji
mumpung” saat wisata. Maksud “aji mumpung” disini adalah sering kali kita
berpikir mumpung sudah pergi jauh, tak ada salahnya mencoba aneka kuliner khas
yang ada di tempat wisata tersebut. Dalam benak kita terlintas “kapan lagi?”.
Memang, berburu kuliner di destinasi
wisata sangat seru. Hanya saja tak sedikit orang yang pulang-pulang dari
berwisata, berat badannya naik. Nah, agar hal tersebut tak terjadi, berikut
beberapa tips yang dapat diterapkan saat harus menjaga asupan kalori di tengah
dilema wisata kuliner.
1.
Cari tempat makan yang jauh dari tempat
parkir kita.
Saat makan di sebuah
restoran, usahakan untuk mencari tempat parkir yang jauh dari tempat makan. Ini
bisa menjadi pemanasan sebelum makan besar, hitung-hitung sedikit membakar
kalori sebelum dan sesudah makan. Memang tak seberapa, tetapi lumayan membakar
kalori. Jangan lupa perbanyak minum air mineral untuk mencegah lapar kembali.
2.
Pesan makanan dengan porsi karbohidrat
setengah dari biasanya.
Kita bisa memesan
setengah porsi, sementara untuk asupan protein seperti ikan bisa memesan porsi
seperti biasa. Lalu, pesan porsi yang lebih banyak atau dua kali lipat untuk
buah dan sayuran. Strategi ini akan membuat kita kenyang mengomsusi makanan
yang tidak mengandung banyak kalori.
3.
Pilih makanan yang direbus, di kukus
atau dipanggang.
Karena hal ini jauh
lebih baik untuk tubuh kita sebab tidak mengandung lemak yang bisa menumpuk di
dalam tubuh. Hindari saja menu yang digoreng atau dibakar. Walaupun boleh
sesekali memakan makanan yang digoreng atau dibakar, tetapi tetap perhatikan
asupan kalori yang masuk. Hindari juga makan terlalu banyak saat makan malam.
Porsi yang lebih besar bisa ditempatkan saat sarapan atau makan siang.
4.
Hindari memesan minuman manis.
Lebih baik memesan air
mineral, teh tawar, atau air jeruk sebagai pendamping makan kita. Usahakan
pesan minuman hangat, bukan minuman dingin. Air hangat bersifat seperti cairan
manusia sehingga lebih mudah diserap tubuh.
5.
Perhatikan kandungan protein dan lemak.
Saat memilih menu
lauk-pauk pertimbangkan kandungan protein hewani dan lemak yang ada didalamnya.
Sebaiknya pilih lauk-pauk dengan prioritas sesuai urutan awal, yaitu ikan, daging
unggas, daging sapi, dan daging kambing.
Semakin prioritas berada di urutan terakhir sebaiknya dikonsumsi pada
siang hari daripada malam hari.
6.
Perhatikan kebersihan makanan.
Pilih tempat makan yang
terjamin kebersihannya. Tidak hanya itu, kita juga harus memastikan yangan
bersih sebelum makan. Percuma jika kita mencoba menjaga kalori pada makanan
tetapi melupakan kebersihan. Bisa-bisa
malah terserang penyakit.
Apabila menderita penyakit tertentu,
jangan nekat memakan makanan yang dapat memicunya. Misalnya, mengidap tekanan
darah tinggi, walau kambing guling terasa menggiurkan, jangan coba-coba
memakannya.
Sumber :
Bahasa Indonesiaku, Bahasa Negeriku
halaman 216
Tidak ada komentar:
Posting Komentar